our journey

Daisypath Anniversary tickers

Jumat, 08 Juli 2011

Makan, Jalan-jalan dan Ziarah di Guangzhou

Setelah post yang lalu menampilkan wisata belanja di Guangzhou, maka kali ini akan menampilkan sisi lain dari surga belanja itu. Perjalanan saya dimulai dengan menggunakan pesawat BUMN Indonesia, dari gambarnya pasti ketahuan deh kalo saya naik pesawat apa. Perjalanan ditempuh selama lebih dari 5 jam tanpa transit dan mendarat dengan selamat di Baiyun International Airport Guangzhou. Selama di pesawat saya dikasih kacang, minuman dan makanan hangat.

Seperti yang sudah diceritakan, kami menginap di Beijing Lu, setelah mengistirahatkan diri sejenak, kami pun mencari sesuatu untuk mengganjal perut. Makanan halal sangat susah dicari, sampai-sampai kami minta bantuan guide untuk menuliskan bahasa setempat yang berarti kami tidak makan b*b*. Akhirnya kamipun menjatuhkan pilihan pada salah satu restoran fastfood yang sudah terkenal. Oya, di restoran ini kami tidak bisa memesan nasi satuan, adanya nasi yang sudah dicampur seperti gambar ini. . Rasanya agak aneh menurut saya, tapi ya sudahlah, karena tidak ada lagi yang lain saya makan saja. Selain tidak ada nasi satuan, disini juga tidak ada sambal, adanya saus tomat. Oiya, di hotel-hotel dan restauran juga tidak ada gula ya, jadi selain membawa sambal sachet, usahakan membawa gula sachet juga dari Indonesia hehehe...

Tentu saja selain berbelanja, kami juga mengunjungi berbagai tempat menarik disana, salah satunya adalah makam sahabat nabi. Kata guide saya sih ini makam pamannya nabi, tapi dari beberapa situs yang saya baca, katanya ini makam sahabat nabi. Banyak umat muslim yang ziarah kesini, termasuk juga orang-orang dari Indonesia. Selain ada makam, di komplek pemakaman ini juga terdapat mesjid terbesar di Guangzhou tetapi bergaya china, lucu dan menarik. . Makam ini sudah ada sejak 1300 tahun yang lalu. Ada kejadian menarik ketika kami ada disana, sejumlah pekerja sedang berusaha untuk menebang pohon yang mati. Pohon ini dirambati oleh gulma (lihat lingkaran merah). Tetapi pekerja-pekerja ini anehnya tidak memakai benda tajam, jadi mereka mengikat ranting-ranting pohon mati itu dengan tali lalu digoyang-goyang. Lha...kalo seperti itu, kapan robohnya tuh pohonnn....-_-!

Disana saya juga melihat tempat untuk pembukaan sea games 2010 lalu yang berbentuk seperti layar, lalu ada patung kambing, ikon baru kota modern Guangzhou yaitu Menara Canton (dulu bernama Menara Guangzhou TV & Sighseeing) dan menara (yang harusnya) kembar. Nah, kenapa begitu? Jadi ketika direncanakan, mereka ingin membuat menara kembar tetapi ketika itu anggarannya habis untuk pembuatan asian games 2010 jadi akhirnya menara yang ada cuma satu. Tapi lucunya kalo kita membeli souvenir seperti tempelan kulkas itu, menaranya dibuat kembar..lucu ya.

Dimulai dengan makan dan diakhiri dengan makan itulah motto hidup saya hahaha....akhirnya sampailah saya di penghujung acara (halah). Akhirnya selesailah acara jalan-jalan saya di Guangzhou, semoga lain kali saya bisa kembali kesana. Dan perjalanan saya diakhiri dengan makan di pesawat again... see you Guangzhou.....

Senin, 04 Juli 2011

si kakak.....

Karena banyak yang menanyakan seperti apa wujud kakak (enggak ding, yang nanya cuma satu orang sebetulnya), maka post kali ini akan menampilkan beliau... si kakak ini datang ke keluarga kami dibawa oleh misua. Latar belakang kakak juga produk second yang dibeli misua dari gaji pertamanya dengan cara dicicil. Bisa dibilang ini adalah harta pertamanya misua.

Waktu pertama ketemu kakak sih penampilannya gak seperti ini, masih asli belum diutak-atik, paling-paling ditempel kertas hitam semua waktu pacaran dulu supaya kelihatan gagah, tapi sekarang udah dibongkar lagi. Waktu udah merit, mulai deh si kakak didandanin, mulai dari bannya yang diganti (yang lama bocor mlulu), sampe ditambahin box. Walhasil, sekarang kakak makin kelihatan gagah kan?!?!...



Kakak ini setiap hari nganterin saya berangkat ke kantor, dulu sebelum ada adek, kami pergi sama kakak sampe depok lho, pernah juga nyampe pasar sumber artha buat jemput adeknya misua, kencan pertama juga sama kakak, pokoknya kakak udah menemani kami selama lebih dari 4 tahun deh.

Oiya, pernah waktu itu sama kakak ke depok, ternyata bensinnya abis, sampe-sampe pake bensin cadangan, trus kakak sampe bunyi grok-grok gitu deh.... meskipun akhirnya sempat harus masuk bengkel, tapi ternyata gak parah-parah amat...dan kakak bisa dipakai lagii....

Sampe sekarang kakak juga masih awet kok, emang sih kadang butuh perawatan rutin, tapi semoga aja kakak kalo sakit gak lama-lama ya...we love u kakak n adek.....

Minggu, 03 Juli 2011

Topeng Kaca


Meskipun judulnya topeng kaca, tapi saya bukan mau cerita tentang isi manga terkenal ini. Buat yang belum tau, Topeng kaca / Glass Mask / Garasu no Kamen adalah manga karya Suzue Miuchi yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun dengan cerita utamanya adalah persaingan antara Maya Kitajima vs Ayumi Himekawa untuk mementaskan karya besar, bidadari merah. Sempat vakum beberapa tahun karena beliau mendalami kepercayaan baru, namun akhirnya berlanjut lagi dan saya sih berharap semoga topeng kaca ini cepet selesai dengan manis.

Lhoooo?!?!?!, terus, apa hubungannya donk topeng kaca dengan apa yang saya tulis??? Well, saya mau cerita tentang perkenalan saya dengan seni peran. Pertama kali saya mengenal seni peran adalah ketika saya kelas 4 SD. Waktu itu guru kelas saya bernama Pak U’ung. Nah, Pak U’ung ini guru paling senior di SD saya yang hobi banget bikin games pas pelajaran Pramuka. Lho? Pelajaran pramuka kok dipake maen games? Iya, karena sekolah saya waktu itu terlalu miskin buat ngebayar guru pramuka khusus, jadi biasanya yang ngajar kalo bukan guru olahraga ya guru kelas. Tapi ya gitu, karena lapangannya juga kecil, jadi akhirnya tergantung kreativitas guru masing-masing buat ngisi jam tersebut.

Waktu itu Pak U’ung ini bikin berbagai macam games, mulai dari cepet-cepetan nyebut nama ibukota sampe memerankan suatu iklan. Hah? Iklan? Iya, jadi waktu itu kan masih hot-hotnya televisi swasta yang banyak iklannya. Nah, kita disuruh ambil satu iklan buat kita peranin. Yang saya inget waktu itu saya meranin jadi Bu Joko, dialognya gini....

Ibu 1 : Bu Joko...Bu Joko...(sambil ngetuk2 pintu)
Ibu 2 : Ada apa bu?
Ibu 1 : Tolong bu, anak demam...
Ibu 2 : Ohh, pake aja termorex....
Ibu 1 : Apa! Termos Es!?!?!?
Ibu 2 : Bukan...termorex.....

Gitu deh ceritanya.....ada lagi sih iklan-iklan yang lain, soalnya Pak U’ung tuh gak mau iklan yang sama dimainin berkali-kali. Tapi yang saya paling inget ya iklan Termorex ini. Ngomong-ngomong..berasa banget ya ni iklan taun 90an...soalnya namanya Joko, kayak iklan penyakit epilepsi juga pake nama Adi, nama-nama yang emang booming banget tahun segitu hehehe....

Perkenalan kedua waktu kelas 3 smp, Cuma drama kali ini gak cukup sukses, karena gak cukup latihan, sayanya ketawa dan ceritanya terlalu serius (yang ngeliat bete kali hahaha....). Kita ambil cerita Young Girls / Little Girl dan saya berperan jadi ibunya anak-anak. Gak cocok kali ya saya... nah, kenapa kami mengambil cerita ini, cerita ini kami dapatkan di manga Topeng Kaca itu dimana tokoh utamanya bermain sangat menawan, jadi kami ikut-ikutan deh, apalagi ternyata saya punya bukunya (yang sekarang sudah hilang).

Ketika kelas 2 sma, waktu itu saya ada di kelas unggulan yaitu kumpulan orang-orang pinter se angkatan. Tapi jangan dikira saya pinter, karena sepertinya saya cuma terdampar disana. Nah, ceritanya teman saya ini ada yang punya ide gimana caranya supaya kelas unggulan yang biasa diidentikkan dengan anak nerd dan serius belajar bisa ikutan pentas seni sma, waktu itu teman saya ini bikin naskah yang aneh bin ajaib. Naskahnya seru sih, ceritanya tentang petualangan. Dia menggabungkan petualangan Harry Potter, Conan, Telenovela Amigos dan lain-lain di satu cerita. Cuma lagi-lagi karena kurang latihan dan kayaknya doa sebagian penghuni kelas yang demam panggung, akhirnya drama kami tidak lolos kualifikasi panitia sodara-sodara.

Lalu, pada tahun yang sama, kami mendapat tugas dari guru bahasa indonesia untuk mementaskan drama apapun yang kami inginkan, tema bebas..naskah juga bebas...trusss kami berdelapan mau meranin bawang merah bawang putih dengan beberapa perubahan. Perubahannya gak direncanakan sebetulnya, tapi karena saya takut sama sesuatu, jadi kami rubah sesuai keinginan kami deh hehehe.....nah, buat yang mau tau perbedaannya ini dia.....

Sinopsis Asli Bawang Merah Bawang Putih
Suatu hari cucian Bawang Putih hanyut di sungai, setelah mencari sampai kelelahan pakaian tersebut ternyata ada di rumah seorang nenek yang tinggal sendirian, lalu bawang putih membantu nenek itu, ketika akan pulang nenek itu menawarkan labu, labu besar atau labu kecil. Bawang putih memilih yang kecil lalu ketika dibawa kerumah dan dibuka ternyata isinya perhiasan. Bawang merah yang iri akhirnya mengikuti jejak bawang putih untuk menghanyutkan pakaian tetapi ketika sampai di rumah nenek, selain tidak mau membantu, bawang merah juga meminta labu yang besar karena dia mengharapkan perhiasan yang lebih banyak. Sesampainya di rumah dan membuka labu tersebut, ternyata isinya adalah hewan berbisa seperti ular dan lipan yang menyerang ibu tiri dan bawang merah hingga tewas.

Sinopsis Bawang Merah Bawang Putih versi kelompok kami
Suatu hari cucian Bawang Putih hanyut di sungai, setelah mencari sampai kelelahan pakaian tersebut ternyata ada di rumah seorang nenek yang tinggal sendirian, lalu bawang putih membantu nenek itu, ketika akan pulang nenek itu menawarkan kotak kardus, kotak besar atau kotak kecil. Bawang putih memilih yang kecil lalu ketika dibawa kerumah dan dibuka ternyata isinya vcd, dvd, kaset dan berbagai permainan. Bawang merah yang iri akhirnya mengikuti jejak bawang putih untuk menghanyutkan pakaian tetapi ketika sampai di rumah nenek, selain tidak mau membantu, bawang merah juga meminta kotak yang besar karena dia mengharapkan isi yang lebih banyak. Sesampainya di rumah dan membuka kotak tersebut, ternyata isinya adalah......jrengjrengjreng.....si nenek yang ternyata adalah nenek sihir, lalu nenek sihirpun mengejar ibu tiri dan bawang merah (sambil lari-lari di panggung).

Nah, keliatan kan gimana konyolnya cerita kami, karena pemeran nenek sihir, kami masukkan ke kardus bekas tivi, dan yang harusnya endingnya pemeran jahatnya mati, ini malah ada adegan lari-larian di panggung hehehe.....oya, saya berperan sebagai bawang merah yang jahat (padahal kan saya aslinya baiiiiik), sementara teman saya yang berperan sebagai bawang putih harusnya bermain penuh penderitaan malah kelihatan galak kepada ibu tirinya. Yang lucu adalah pemeran nenek sihir, kami menyarankan agar dia memakai baju hitam-hitam, namun baju hitam-hitam yang dia punya terlalu seksi, akhirnya perannya diubah menjadi penyihir seksi di saat-saat terakhir.

Saya merasa puasss sekali setelah drama konyol ini berakhir, akhirnya saya merasa bisa memerankan dan bermain sesuatu dengan sukses, emang sih latihannya gak berat-berat amat, gak kayak si Maya Kitajima, tapi waktu bikin rekaman backsoundnya ini lumayan sulit, sampai-sampai saya pulang malam huhuhu T__T. Tapi beneran kok sukses, karena guru bahasa indonesianya memuji kami dan kami sukses membuat mereka terpingkal-pingkal.

Amanat yang saya ambil dari pengalaman ini adalah sesuatu yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan terasa hasilnya, seperti Ayumi Himekawa yang sebetulnya bakatnya kalah jauuuhhhhh dibandingkan dengan Maya Kitajima, tetapi karena dia sudah berlatih dari kecil, tidak pantang menyerah dan tekun berlatih sehingga menyebabkan dialah yang saat ini kelihatan lebih baik dari Maya. Dan meskipun secara teknik, Maya kalah dari Ayumi, tapi dengan seringnya dan banyaknya peran yang dia mainkan menyebabkan dia juga tak kalah pengalaman dari Ayumi.

Kalo ditanya siapa yang lebih cocok memerankan Bidadari Merah, maka saya akan menjawab Maya, kenapa? Karena Maya lebih banyak memerankan tokoh bukan manusia dibandingkan Ayumi, dan bidadari merah itu juga bukan manusia kan? Dia kan roh pohon plum....duhhhh...jadi gak sabar buat liat kelanjutan ceritanya.....