Yups betul sekali, keluarga kecil kami kedatangan anggota keluarga baruuu.... setelah ada si kakak...resmi sejak 06 Juni 2011, si kakak yang selama ini menempati kamarnya sendiri akhirnya kedatangan teman.
Emang sih, yang namanya sesuatu itu indah pada waktunya, soalnya saya udah pingin si adek ini dari dulu...minta-minta sama misua dia bilang “sambil nyari...sambil nyari...” atau dia bilang uangnya belum kekumpul. Nah..kebetulan banget bapak mertua itu lagi nyari juga trus bapak mertua dapet duluan ternyata...kayaknya gara-gara itu misua jadi panas...trus makin hot buat nyari-nyari...
Mungkin pertanyaannya kenapa kami mau yang second, pertimbangan utama kami memang di harga dan kalau second keserempet2 dikit gak masalah, masalahnya misua kan juga baru bisa, malahan waktu si adek dateng, misua belum punya SIM...hadeeeehhh.....-_-!
Nah, setelah pencarian selama setahun yang dikebut pada 2 bulan terakhir, akhirnya kami berkesempatan untuk mencoba si calon adek ini, saya sih sudah suka karena warnanya yang hitam, tapi pas liat Nopolnya lebih jatuh cinta lagiiiiii.....masa yah, Nopolnya itu tanggal pertama saya dan misua ketemu...Aiihhhhh.....ini kalo bukan jodoh, apalagi namanya?!?!?!........
Langsung deh saya ngerayu misua untuk menjatuhkan pilihan ke si adek yang ini. Dan kayaknya emang segala sesuatu berjalan lancar, karena akhirnya adek sudah menjadi anggota keluarga kami.
BTW, serempet2 si adek ini malah terjadi pas keluar masuk kamarnya, total jenderal sudah 4 kali adek nyerempet2, trus ortu pertamanya adek seneng banget ngasih tips2 buat ngerawat adek, sampe-sampe kita dikasih pewangi dan cat gratis...baik banget sih pakkkkkk.....
Oya, buat yang penasaran sama penampilan si adek, bisa dilihat disini....teman-teman doakan ya supaya adek bisa awet dan kerasan tinggal di keluarga kami...love u adek dan kakak :)
Kamis, 30 Juni 2011
Surga Belanja di Guangzhou
Bulan Mei 2011 kemarin, saya berkesempatan mengunjungi China, tepatnya ke Guangzhou. Sebelumnya saya sudah searching mengenai Guangzhou ini, dan beberapa info yang saya dapatkan adalah bahwa angka kriminalitas di Guangzhou cukup tinggi, biasanya yang dicuri adalah paspor karena paspor palsu sangat berharga disana juga barang-barang berharga lain. Yang membuat saya merinding adalah mereka juga sering menculik anak kecil untuk diperdagangkan atau diambil organ dalam tubuhnya...hiiiii...sungguh mengerikan bukan....Namun, tentu saja tidak ada kota yang hanya mempunyai kelebihan dan hanya kekurangannya saja. Yups, Guangzhou dikenal sebagai surga belanja...
Shop ‘till drop...
God made the Heaven and Earth. The rest was Made in China.
Pernah dengar atau membaca ungkapan diatas? Ya, pertama kali tau saya merasa tergelitik karena saya merasa bahwa ungkapan diatas adalah benar. Hampir semua barang yang saya temui di Indonesia adalah made in China, begitu pula bila kita mendapat oleh-oleh dari mancanegara, jangan geer dulu karena bisa jadi miniatur menara eiffel atau jam bigben anda bertuliskan made in China hehehe....
Di Indonesia sendiri seringkali kita jumpai baik di toko-toko maupun di online shop barang-barang yang dijual mempunyai berbagai macam grade seperti KW Super...KW 1...KW 2....KW 3 dll...dsb. Saya gak ngerti bedanya apa. Nah, di Guangzhou ini kayaknya bukan cuma ada beberapa grade, tapi mungkin semua orang bikin, jadinya gradenya mungkin bisa jadi KW 1a...KW1b...dan lain sebagainya.... Pernah saya mau beli koper dari luar tampak sama, tapi di dalamnya beda lapisan dalamnya...lalu ada yang lapisan dalamnya sama persis, tetapi di luarnya beda di aksen saja... Hal-hal semacam ini juga bikin kita susah buat nawar, mana saya orangnya males nawar. Ada semacam tips kalo di Guangzhou tawarlah sampai sepertiganya...Nah, ini dia yang bikin saya capek, sampai suatu ketika saya yang selama 3 hari kerjaannya hanya tawar menawar, tidak punya lagi tenaga untuk menawar, jadilah teman saya yang saya suruh nawar. Tapi hebat juga dia, koper yang tadinya harganya 450 yuan ditawar hingga mendapat harga 250yuan saja saudara-saudara.....mungkin karena teman saya ini udah punya baby, jadi lebih pinter nawar kali ya hahaha....
Ada 2 tempat shopping yang saya datangi. Yang pertama adalah Beijing Lu dan Shang Xia Jiu Lu. Lu disini berarti jalan atau road. Kedua tempat ini mirip dengan pasar barunya jakarta. Tidak ada mobil melintas dan kanan kiri penuh dengan toko-toko. Barang-barang yang dijual beragam, mulai dari baju, tas, jam tangan pokoknya semua ada. Yang agak susah dicari adalah mainan anak-anak, gantungan kunci dan pernak-pernik untuk laki-laki. Sewaktu masih merencanakan perjalanan saya penasaran banget sama Beijing Lu yang katanya emang pusatnya belanja. Tapi ternyata penginapan yang saya tempati berada di Beijing Lu. Tapi setelah saya pergi ke Shang Xia Jiu Lu saya mendapat bahwa ternyata harga-harga lebih murah di Shang Xia Jiu Lu dan disana ada toko elektronik pula. Di Toko Elektronik itu ada flash disk 64 GB seharga 20 yuan, ada pula semacam Ipad seharga 300ribu rupiah saja. Weleh-weleh.... meskipun saya ngiler berat tetapi saya bertahan untuk tidak membeli barang-barang tersebut karena saya tidak yakin dengan kualitasnya. Yahhhh, saya tidak mau kan foto-foto dan file-file penting saya tiba-tiba hilang bila saya simpan di flash disk yang saya ragukan itu.
Untuk pernak-pernik seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, tas anak-anak dan sejenisnya, saya menemukannya di Onelink International Plaza. Segala pernak-pernik sampai payung pesenan nyokap pun saya temukan disini. Tentu saja ada diskon khusus bila membeli lebih dari 5. Ohya, ada cerita lucu dengan Onelink ini, saya sudah mengunjungi Onelink pada hari kedua saya di Guangzhou, Cuma karena waktu sangat singkat dan masih banyak tempat yang belum dikunjungi jadi tidak sempat melihat-lihat dan hanya lewat saja. Pada malam terakhir saya disana, saya dan teman perempuan saya nekat untuk pergi kesana lagi. Kami berjalan kaki dari hotel sekitar 10 – 15 menit, langsung berbelanja selama satu jam, lalu sambil membawa belanjaan yang banyak itu, kami berencana untuk pulang. Namun, apa yang terjadi....kami tidak bisa keluar dari mall tersebut sebab semua pintu sudah terkunci!!! Dalam keadaan bingung kami mengikuti arus orang-orang yang sepertinya keluar melalui sebuah jalan. Ternyata jalan tersebut adalah jalan keluar masuk karyawan dan barang. Waduhhhh... lucu sekali kalo ingat hal tersebut, kami sudah panik sekali karena tidak mengerti bahasa cangcingcung mereka. Tapi Alhamdulillah, kami bisa keluar juga. Dan kamipun tahu bahwa mall-mall di Guangzhou memang tutup pukul 7 malam...wah, beda sekali dengan Jakarta yang mallnya baru tutup pukul 10 malam.
Kalau dibilang barang-barang di Guangzhou murah-murah mungkin memang benar adanya. Saya mendapatkan sendal Crocs2an seharga 30 – 35 yuan saja, lalu ikat pinggang seharga 10 – 20 yuan tergantung model dan bahan. Tas untuk anak-anak yang saya beli di Onelink juga dihargai 25 yuan bila kita membeli lebih dari 5. Namun, ada pula toko yang tidak bisa ditawar, dan toko-toko ini adalah toko-toko bermerk di Beijing Lu yang bisa kita temukan pula di Indonesia. Namun, dari yang saya baca di Blognya Miss Jinjing, bahwa model-model di Guangzhou ini lebih up date.
Berbelanja di Guangzhou memang menyenangkan terutama untuk orang-orang yang senang mengoleksi barang bermerk tetapi tidak mampu untuk membeli yang asli. Walaupun saya tidak terlalu menyukai barang yang kelihatan jelas merknya (karena menurut saya itu norak) saya membeli satu buah tas Gucci yang kualitasnya baik sekali yang harganya berhasil membuat napas saya terasa berat hahaha......
Well...dari semua belanjaan yang saya beli, ada satu barang yang paling saya suka yaitu boneka joged. Saya juga gak tau kenapa saya suka sekali membeli boneka-boneka seperti ini, tapi karena lucu, dan masuk dengan musiknya, maka saya beli saja.
Nah, itulah pengalaman saya berbelanja di Guangzhou, tentu ada hal-hal menarik lain yang bisa kita lihat di Guangzhou, seperti landmarknya, makanannya dan orang-orangnya yang akan saya ceritakan pada cerita berikutnya, tentu saja kalo saya sedang mood hehehe.....
Shop ‘till drop...
God made the Heaven and Earth. The rest was Made in China.
Pernah dengar atau membaca ungkapan diatas? Ya, pertama kali tau saya merasa tergelitik karena saya merasa bahwa ungkapan diatas adalah benar. Hampir semua barang yang saya temui di Indonesia adalah made in China, begitu pula bila kita mendapat oleh-oleh dari mancanegara, jangan geer dulu karena bisa jadi miniatur menara eiffel atau jam bigben anda bertuliskan made in China hehehe....
Di Indonesia sendiri seringkali kita jumpai baik di toko-toko maupun di online shop barang-barang yang dijual mempunyai berbagai macam grade seperti KW Super...KW 1...KW 2....KW 3 dll...dsb. Saya gak ngerti bedanya apa. Nah, di Guangzhou ini kayaknya bukan cuma ada beberapa grade, tapi mungkin semua orang bikin, jadinya gradenya mungkin bisa jadi KW 1a...KW1b...dan lain sebagainya.... Pernah saya mau beli koper dari luar tampak sama, tapi di dalamnya beda lapisan dalamnya...lalu ada yang lapisan dalamnya sama persis, tetapi di luarnya beda di aksen saja... Hal-hal semacam ini juga bikin kita susah buat nawar, mana saya orangnya males nawar. Ada semacam tips kalo di Guangzhou tawarlah sampai sepertiganya...Nah, ini dia yang bikin saya capek, sampai suatu ketika saya yang selama 3 hari kerjaannya hanya tawar menawar, tidak punya lagi tenaga untuk menawar, jadilah teman saya yang saya suruh nawar. Tapi hebat juga dia, koper yang tadinya harganya 450 yuan ditawar hingga mendapat harga 250yuan saja saudara-saudara.....mungkin karena teman saya ini udah punya baby, jadi lebih pinter nawar kali ya hahaha....
Ada 2 tempat shopping yang saya datangi. Yang pertama adalah Beijing Lu dan Shang Xia Jiu Lu. Lu disini berarti jalan atau road. Kedua tempat ini mirip dengan pasar barunya jakarta. Tidak ada mobil melintas dan kanan kiri penuh dengan toko-toko. Barang-barang yang dijual beragam, mulai dari baju, tas, jam tangan pokoknya semua ada. Yang agak susah dicari adalah mainan anak-anak, gantungan kunci dan pernak-pernik untuk laki-laki. Sewaktu masih merencanakan perjalanan saya penasaran banget sama Beijing Lu yang katanya emang pusatnya belanja. Tapi ternyata penginapan yang saya tempati berada di Beijing Lu. Tapi setelah saya pergi ke Shang Xia Jiu Lu saya mendapat bahwa ternyata harga-harga lebih murah di Shang Xia Jiu Lu dan disana ada toko elektronik pula. Di Toko Elektronik itu ada flash disk 64 GB seharga 20 yuan, ada pula semacam Ipad seharga 300ribu rupiah saja. Weleh-weleh.... meskipun saya ngiler berat tetapi saya bertahan untuk tidak membeli barang-barang tersebut karena saya tidak yakin dengan kualitasnya. Yahhhh, saya tidak mau kan foto-foto dan file-file penting saya tiba-tiba hilang bila saya simpan di flash disk yang saya ragukan itu.
Untuk pernak-pernik seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, tas anak-anak dan sejenisnya, saya menemukannya di Onelink International Plaza. Segala pernak-pernik sampai payung pesenan nyokap pun saya temukan disini. Tentu saja ada diskon khusus bila membeli lebih dari 5. Ohya, ada cerita lucu dengan Onelink ini, saya sudah mengunjungi Onelink pada hari kedua saya di Guangzhou, Cuma karena waktu sangat singkat dan masih banyak tempat yang belum dikunjungi jadi tidak sempat melihat-lihat dan hanya lewat saja. Pada malam terakhir saya disana, saya dan teman perempuan saya nekat untuk pergi kesana lagi. Kami berjalan kaki dari hotel sekitar 10 – 15 menit, langsung berbelanja selama satu jam, lalu sambil membawa belanjaan yang banyak itu, kami berencana untuk pulang. Namun, apa yang terjadi....kami tidak bisa keluar dari mall tersebut sebab semua pintu sudah terkunci!!! Dalam keadaan bingung kami mengikuti arus orang-orang yang sepertinya keluar melalui sebuah jalan. Ternyata jalan tersebut adalah jalan keluar masuk karyawan dan barang. Waduhhhh... lucu sekali kalo ingat hal tersebut, kami sudah panik sekali karena tidak mengerti bahasa cangcingcung mereka. Tapi Alhamdulillah, kami bisa keluar juga. Dan kamipun tahu bahwa mall-mall di Guangzhou memang tutup pukul 7 malam...wah, beda sekali dengan Jakarta yang mallnya baru tutup pukul 10 malam.
Kalau dibilang barang-barang di Guangzhou murah-murah mungkin memang benar adanya. Saya mendapatkan sendal Crocs2an seharga 30 – 35 yuan saja, lalu ikat pinggang seharga 10 – 20 yuan tergantung model dan bahan. Tas untuk anak-anak yang saya beli di Onelink juga dihargai 25 yuan bila kita membeli lebih dari 5. Namun, ada pula toko yang tidak bisa ditawar, dan toko-toko ini adalah toko-toko bermerk di Beijing Lu yang bisa kita temukan pula di Indonesia. Namun, dari yang saya baca di Blognya Miss Jinjing, bahwa model-model di Guangzhou ini lebih up date.
Berbelanja di Guangzhou memang menyenangkan terutama untuk orang-orang yang senang mengoleksi barang bermerk tetapi tidak mampu untuk membeli yang asli. Walaupun saya tidak terlalu menyukai barang yang kelihatan jelas merknya (karena menurut saya itu norak) saya membeli satu buah tas Gucci yang kualitasnya baik sekali yang harganya berhasil membuat napas saya terasa berat hahaha......
Well...dari semua belanjaan yang saya beli, ada satu barang yang paling saya suka yaitu boneka joged. Saya juga gak tau kenapa saya suka sekali membeli boneka-boneka seperti ini, tapi karena lucu, dan masuk dengan musiknya, maka saya beli saja.
Nah, itulah pengalaman saya berbelanja di Guangzhou, tentu ada hal-hal menarik lain yang bisa kita lihat di Guangzhou, seperti landmarknya, makanannya dan orang-orangnya yang akan saya ceritakan pada cerita berikutnya, tentu saja kalo saya sedang mood hehehe.....
Langganan:
Postingan (Atom)