our journey

Daisypath Anniversary tickers

Minggu, 03 Juni 2012

Dua Lima, Empat, Dua Ribu Sepuluh


Kalo pakai foto saya nulisnya jadi lama, makanya akhir-akhir ini bikin tulisan yang nggak usah pake foto aja deh. Kali ini bersamaan dengan peringatan 2 tahun pernikahan saya dengan misua, maka saya akan menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan acara pernikahan saya itu. Salah satu hal yang mau saya ceritakan adalah mengenai mas kawin. Mas kawin tidaklah harus yang mahal, tetapi saya berpendapat bahwa mas kawin itu simbol dari suami yang siap menafkahi keluarganya. Makanya saya tidak mau mas kawinnya itu uang kertas yang dibentuk-bentuk lalu dibingkai dan dipajang. Habisnya kalo dipajang, apanya yang menafkahi, orang uangnya sudah rusak diuntel-untel. Sempat juga berpikir kalo mas kawinnya itu seperangkat alat sholat dan Al-Qur’an. Tetapi ternyata “misi”nya berat juga. Lalu berpikir lagi apakah tidak sebaiknya mata uang asing saja?! Alasannya adalah karena unik, dan ada negara-negara tertentu yang saya ingin datangi seperti Italia dan Jepang. Oke deh Jepang masih gampang dicari uangnya, tetapi Itali kan sudah pake Euro sekarang, mau nyari Lira kemana saya. Atau bisa juga sih mas kawinnya perhiasan emas, tetapi saya mah benci pakai perhiasan, kalo logam mulia gak apa-apa deh, tapi bingung juga bagaimana menyatukannya dengan tanggal pernikahan?? Sampai saya akhirnya menemukan sebuah ide bagus.

Pernikahan itu kan bukan hanya hablumminnanas, tetapi juga Hablumminallah. Artinya dengan menikah ada suatu bentuk tanggung jawab lain, bukan hanya bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anak, tetapi ada pertanggungjawaban di depan Allah, Tuhan Semesta Alam. Makanya sebagai simbol, mas kawin itu haruslah mewakili unsur tersebut. Lalu, bagaimana caranya? Karena saya menikah pada tanggal 25 di bulan keempat, maka angka-angka inilah yang akan saya terjemahkan ke dalam mas kawin saya.

Untuk angka 25 (tanggal) saya memilih menggunakan Dollar Amerika, alasannya adalah Dollar Amerika ini adalah mata uang yang paling gampang dicari selain Rupiah, selain itu sebagian rakyat Indonesia (garis keras biasanya) menganggap Amerika Serikat adalah simbol nafsu duniawi. Makanya sayapun memilih Dollar Amerika ini sebagai lambang duniawi. Sementara untuk angka 4 (bulan), saya memakai Dinar Emas sebagai lambangnya. Dinar Emas adalah acuan untuk pergi haji dari jaman dahulu. Maka dari itu saya menjadikan Dinar Emas ini sebagai lambang akhirat. Karena dunia dan akhirat harus seimbang bukan?! Nah, jadilah mas kawin saya dulu itu berbunyi 25 Dollar, 4 Dinar Emas, 2010 Rupiah.

Ada pertanyaan lain pasti! Kalo Dollar itu lambang dunia, dan Dinar itu lambang akhirat, kenapa jadi lebih banyak Dollar daripada Dinar? Jawabannya diandaikan seperti ini, jam Sholat sama jam kerja banyakan jam kerja kan? Tetapi jam sholat pasti keutamaannya lebih besar daripada jam kerja. Sama saja dengan ini, kelihatannya memang lebih banyak Dollar dibanding Dinar, tetapi coba dikurskan ke Rupiah, pasti lebih besar jumlahnya untuk yang Dinar. Begitulah...

Lalu apa arti Rupiah?  Nah, sekarang acuannya bukan Hablumminanas dan Hablumminalah lagi, tetapi lebih ke negara asing. Saya, sebagai warga Indonesia, sepingin-pinginnya saya pergi ke Mekkah di Arab Saudi, atau sepingin-pinginnya saya mengunjungi negara-negara maju seperti negara-negara di Eropa Barat atau Jepang atau Amerika Serikat, tetapi saya akan lebih senang tinggal di Indonesia. Sama juga seperti dalam kehidupan sehari-hari, serajin-rajinnya kita ke kantor, sesering-seringnya kita ke Mesjid, tidak ada yang lebih enak dibanding kumpul bersama keluarga di rumah. Itulah arti dari mata uang yang terakhir, Rupiah = Indonesia = Rumah.

Semoga dengan lambang mas kawin saya yang mengisyaratkan banyak hal itu keluarga kami bisa menjadi keluarga yang harmonis, berkah dunia dan berkah juga di akhirat. Amin.

Menghadiri 20 tahun Disneyland Paris


Tampak depan Disneyland Park
20 tahun Disneyland Paris
Sewaktu saya berada di Paris, saya berkesempatan untuk pergi ke Disneyland Paris. Dan bertepatan dengan peringatan 20 tahun Disneyland Paris ini, mereka banyak mengadakan acara-acara khusus, juga memproduksi merchandise-merchandise unik. Berangkat dengan menaiki kereta RER yang bertingkat seharga 14 euro PP, kami pergi ke arah timur kota Paris. Jauh lho jaraknya, keretanya sendiri sih tidak terlalu rapi, banyak coret-coretan juga dan kadang-kadang tercium bau pesing dari beberapa stasiun yang kami lewati. Keretanya juga tidak ada petugasnya, malahan adanya semacam tukang minta-minta yang pakai kertas begitu (ditulis dalam bahasa inggris). Jangan-jangan peminta-minta Indonesia sempat studi banding ke Paris, untuk melihat bagaimana peminta-minta Paris ini beraksi.

 
Toko pernak-pernik Cinderela
Kastil Putri Tidur
Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan, sampailah kami di Disneyland Paris (sempet salah naik kereta dulu hehehe). Dingiinnnn disana brrrr, kota Paris aja masih dingin, apalagi ini yang diluar paris. Saya sempet tergoda ingin beli sarung tangan Mickey Mouse yang berukuran besar karena tidak tahan dengan dinginnya. Di Disneyland Paris ada 2 parks yaitu Disneyland Park dan Walt Disney Studio’s Park. Karena keterbatasan waktu, saya hanya bisa mengunjungi Disneyland Park saja. 


ini dari Alice in Wonderland
tuh kan ada kuda-kudaan juga :p
Dengan tiket seharga 61 euro (ngok), sayapun memasuki area Disneyland Park ini. Terbagi dalam 5 area yaitu Adventureland, Frontierland, Main Street USA, Fantasyland dan Discoveryland yang menawarkan wahana-wahana yang berbeda-beda (ya, iyalah). Wahana-wahana yang ada di dalam Disneyland Park ini tentu saja mengambil dari berbagai film dan cerita yang pernah dibuat oleh Walt Disney, walaupun sebetulnya di semua taman bermain itu sama sajalah bentuknya (tinggal kreatifitas rute dan pengisian ornamen). Seperti roller coaster, kalo di Dufan, namanya Halilintar, kalo di Disneyland Paris ini namanya Indiana Jones. Atau istana boneka, kalo di Dufan namanya apa ya lupa, tapi kalo di Trans Studio Bandung namanya Petualangan si Bolang. Isinya sama aja sih, boneka gerak-gerak doang. Tapi rutenya dan isi bonekanya yang beda. 


PeterPan bukan ya?

gak tau ini apaan hehehe
FYI, selama di Disneyland Park ini saya gak naik wahana apa-apa lho (what?!). Iya, soalnya waktunya terbatas, jadi cuma foto-foto dan nungguin emak-emak belanja. Overall sih saya suka pergi ke taman bermain seperti ini. Tapi memang tidak terlalu antusias, mungkin karena saya pribadi tidak terlalu menggilai tokoh-tokoh disney. Lain halnya kalo saya diajak pergi ke Shueisha-Land, Shogakukan-Land, Toei-Land mungkin saya sudah bawa-bawa baskom hasil dari tangis bahagia saya hehehe....

Tapi..meskipun saya gak terlalu tertarik, saya beli Puzzle 1000 Pieces lho, buat kenang-kenangan bahwa saya pernah kesini. Habisnya mau beli baju sayang (di pasar jatinegara juga banyak), mau beli pajangan, sayang juga, gak ada tempat buat majangnya dan takut pecah juga. Akhirnya beli puzzle aja deh supaya sekalian main :D

Rabu, 30 Mei 2012

Ternyata bukan (cuma) PNS yang korupsi

Selama ini orang taunya kerjanya PNS selalu bergelut dengan korupsi, mereka seolah-olah tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa bukan cuma PNS yang korupsi! Tetapi korupsi sudah mendarah daging dan menjadi bagian dari negeri ini. Mengenai permasalahan ini, saya tidak akan mengomentari masalah Malinda Dee dan kantornya karena hal tersebut sudah diketahui oleh umum. Tapi, saya akan bercerita mengenai pengalaman saya sendiri.

Bertahun-tahun yang lalu ketika saya masih menjadi pegawai tidak tetap di suatu perusahaan nasional besar, ada salah seorang staf senior yang mengorupsi uang untuk tenaga kerja asing. Jadi, ceritanya kalo perusahaan di Indonesia mempekerjakan tenaga asing, maka perusahaan harus membayar $100 ke negara. Biasanya kalo di Jakarta kita membayarnya ke BNI di gedung Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jalan Gatot Subroto itu. Nah, karena pembayaran ini setahun sekali dan pembayarannya tidak bareng, maka, dijadikanlah ladang korupsi buat pegawai ini. Contohnya begini, Bulan April seharusnya ada 5 orang tenaga asing yang dibayarkan, sementara di Bulan September ada 7 orang. Nah, dia buat di bulan April 4 orang, Bulan Juli 3 orang, trus di Bulan September 6 orang. Lho kok gak ketauan? karena di kantor ini memang pegawai asingnya banyak dan sering sekali keluar masuk, ada yang cuma setahun, ada yang cuma 2 tahun, ada yang sudah bertahun-tahun. Jadi kadang-kadang perusahaan ini mesti bayar 2 bulan sekali dengan jumlah tenaga asing yang sedikit-sedikit. Seperti itulah caranya. Lalu bagaimana bisa ketahuan? dan apa punishmentnya? Ketahuan gara-gara mulai curiga ada double nama, dan dihukumnya si staf senior ini diminta pensiun dini, sementara uang pensiunnya ditahan oleh kantor sebagai uang ganti rugi hohoho....

Sementara itu kasus kedua terjadi baru-baru ini. Lagi-lagi kejadiannya di perusahaan besar nasional. Ceritanya ada seorang staf senior yang biasa mengurus dokumen perizinan. Karena dia sudah sering dan biasa mengurus izin tersebut, maka harusnya perizinan bisa lebih mudah donk. Eh, njelalah, dia menggunakan tenaga konsultan untuk pengurusan tersebut, dimana si konsultan minta fee yang katanya diminta oleh instansi pemerintah ini. Selidik punya selidik konsultan ini ternyata diajak oleh staf senior sebagai kamuflase saja, jadi sebetulnya fee konsultan dibagi berdua oleh konsultan dan staf senior, bukan instansi pemerintahnya yang "nakal" tetapi staf senior inilah yang nakal ingin mencari penghasilan tambahan. Buktinya konsultannya ini gak ngapa-ngapain juga kok, gak ngerti apa-apa juga. Jadi, bener-bener buat kamuflase doang.

Pastinya masih ada cerita-cerita lain dari teman-teman yang kerja di instansi non pemerintah juga donk. Tapi, biasanya kalo di swasta, kasusnya ditutup rapat sehingga gak banyak orang yang tahu, gak seperti di instansi pemerintah yang memang dipublish sehingga semua orang tahu. Trus kita harus gimana? Yuk, kita mulai dari diri sendiri buat say NO to KORUPSI, percaya deh, uang dikit tapi halal lebih enteng gunainnya daripada uang banyak tapi gak halal :)

Selasa, 29 Mei 2012

Itinerary ke Jogja

catatan penting: Itinerary itu artinya rencana perjalanan, jadi ini baru rencana, belum dilaksanakan.

Jogjakarta/Yogyakarta (Jogja) merupakan kota favorit saya, kota yang bisa bikin saya kangen dan kangen lagi. Dulu setiap ada libur kuliah, saya main ke Jogja, tapi selalu mampir ke Magelang, tempat adik-adik Ibu saya. Kalau mau explore Jogja, gak cukup deh seminggu hohoho, apalagi kalo termasuk jalan-jalan ke sekitar Jogja yaitu Magelang n Solo. Yang paling enak buat menikmati Jogja adalah gak kemana-mana selama satu hari. Serius! jadi lebih bisa menikmati feel-nya.

Oke, perjalanan kita dimulai dari Jakarta, Untuk ke Jogja bisa naik kereta ataupun pesawat. Pesawat paling murah ya AirAsia, bisa dapet harga dibawah Rp 200.000 lho untuk sekali jalan, sedangkan untuk kereta harganya bervariasi antara naik kereta bisnis dan naik kereta eksekutif. Untuk para karyawan disarankan naik kereta malam saja (bisnis ada, eksekutif ada) jadi bisa menghemat uang penginapan dan waktu perjalanan, sementara kalo bawa anak kecil, disarankan naik kereta siang (bisnis & eksekutif) supaya bisa lebih menikmati pemandangan. Pemandangannya oke punya lho...kita bisa melihat sawah-sawah, jembatan, terowongan kereta terpanjang di Pulau Jawa (Terowongan Ijo), dan lainnya. Kalo lebih ke timur lagi malah lebih bagus lagi karena bisa melewati sungai bengawan solo.

Nah, kalo udah tiba di Jogja, sekarang waktunya jalan-jalan deh. saya mau membagi Jogja ke 3 wilayah ya, yang pertama wilayah Utara Jogja. Di wilayah utara jogja ini ada Candi Borobudur, wisata ketep + kaliurang. Kalo saya sih maunya pagi hari pertama Di Jogja langsung pergi ke Candi Borobudur trus makan siang di Magelang dan beristirahat. Makan siangnya di pertigaan Armada, yang rumah makannya lesehan (lupa nama rumah makannya, tapi recomended punya). Trus menginap di rumah Paman di Magelang, paginya (hari kedua) kita pergi ke Ketep (Puncak Passnya sono, bisa lihat puncak gunung merapi) trus mampir ke Kaliurang trus turun sampai Jogja dan bermalam. Jangan terlalu sore ya di Kaliurangnya, nanti terlalu berkabut. Bulan Desember 2011 lalu saya pergi ke Kaliurang dan merinding-merinding disko melihat sisa hasil letusan gunung berapi. Ada wisata ke rumah Alm. Mbah Mardijan juga lho...

Hari ketiga, kita akan eksplore daerah selatan Jogja, kita akan bermain di Pantai Parang Tritis. Jangan memakai baju biru/hijau ya..bukan karena bakal "diambil" Nyi Roro Kidul, tetapi kalo kalian tenggelam akan susah diselamatkan karena kesaru dengan warna laut. Habiskan saja waktu seharian disini sampe capek, balik-balik ke Jogja sudah sore, berbelanjalah di toko-toko sepanjang Malioboro (Orchardnya Jogja), Recomended toko adalah Mirota di seberang pasar beringharjo dan toko sejenis di seberang Hotel Inna Garuda, jangan lupa untuk mencicipi angkringan khas Jogja. Mampir juga deh ke alun-alun selatan buat main tutup mata. Cara mainnya : kita berdiri pada jarak tertentu dari pohon kembar, trus mata kita ditutup/diiket dengan sesuatu sampai gak kelihatan. Nah, lalu kita berjalan menuju Pohon Kembar itu, katanya kalo kita bisa melewati tengah-tengah Pohon Kembar, berarti cita-cita kita akan tercapai karena kita berhati bersih. Tetapi kalo tidak, ya kebalikannya.

Pada pagi hari keempat, kita akan mengeksplore central Jogja. pertama-tama kita akan sarapan gudeg di daerah wijilan, setelah itu pergi ke Keraton Jogja, lalu setelah capek muter-muter keraton, kita makan siang di Bale Raos yang menunya adalah menu favorit penghuni keraton, tetapi asli kok menunya enak, harganya juga kantong rakyat. Nah, setelah dari Keraton, kita akan menuju ke Kota Gede untuk belanja perak, jangan lupa untuk beli Bakpia Kurnia Sari, masih di daerah Kota Gede, ada restoran enak dan mahal bernama Sekar Kedhaton, kalo uang gak masalah, cobain Bebek Bakarnya enak bangettt....FYI, oleh-oleh terkenal dari Jogja adalah Bakpia. 2 merek yang saya rekomendasikan adalah Bakpia Patuk 75 dan Bakpia Patuk 25 untuk pencinta Bakpia klasik. Sedangkan bagi saya yang keju mania, saya lebih suka Bakpia Kurnia Sari. Untuk semua varian Bakpia Kurnia Sari, mereka menggunakan keju sebagai campurannya, makanya rasanya agak berbeda dengan Bakpia klasik yang biasa dimakan.

Nah, selesailah acara jalan-jalan kita di Jogja, dan bersiap untuk kembali ke Jakarta, sampai jumpa pada itinerary perjalanan berikutnya :)

Minggu, 27 Mei 2012

Itinerary Ke Bogor

catatan penting: Itinerary itu artinya rencana perjalanan, jadi ini baru rencana, belum dilaksanakan.

Entah karena saya ini sekretaris atau emang suka jalan-jalan, tapi saya paling suka bikin itinerary. Bikin rencana berpergian, trus liat peta supaya dapet perjalanan yang efisien, saya suka itu :*. Selama ini saya udah bikin mulai dari Itinerary Jepang, Itinerary Singapore, sampe-sampe Itinerary UK - West Europe yang belum selesai, tapi misua tuh emang paling susah diajak jalan (disamping juga dananya belum kekumpul kekekek). Seolah permasalahan belum selesai (ciehh) ditambah saya punya sahabat yang tipe gak bisa jalan jauh-jauh...Jadi mau jalan kemana kalo gak ada temennya, males juga toh? Akhirnya hari ini, baru saja saya selesai membuat itinerary ke Bogor, gak usah muluk-muluk deh, Bogor aja yang deket, gampang kendaraan (kebanyakan malahan) dan cuma sehari aja, supaya bisa pulang pergi.

Perjalanan dimulai jam 06.00 WIB, setelah persiapan, langsung berangkat menuju Bogor, bisa naik kereta atau mobil pribadi. Berhubung disana ada makam nenek dan keluarga besar, jadi biasanya kita pergi ke Makam dulu. Makamnya ada di daerah Kebon Pedes. Abis dari makam Kebon Pedes, biasanya kita ke makam di daerah Sawojajar, nah selesai menunaikan kewajiban bersilahturahmi dengan sedulur, barulah kita tamasyaaaa....

Perhitungannya sudah sekitar jam 09.00 maka kita langsung menuju tempat wisata paling terkenal di Bogor yaitu Kebon Raya Bogor, sampai disana dilihat dulu apakah Dedaunan cafe sudah buka? kalau sudah langsung makan siang aja, baru berkeliling Kebun Raya. Kira-kira pukul 16.00 keluarlah dari Kebun Raya untuk berangkat ke tujuan selanjutnya yaitu Kedai Kita Restaurant di Jalan Pangrango, deket Hotel Mirah dan Hotel Pangrango. Sampai di Kedai Kita Restaurant kira2 pukul 17.00 dan langsung makan saja, takut keburu rame hehehehe...(tipe orang yang tidak suka makan di keramaian). Recomended Menunya adalah Pizza, Mie Hotplate lada hitam dan pangsit gorengnya.

Selesai makan malam, waktunya berbelanja oleh-oleh. Tidak ada oleh-oleh yang paling bagus selain makanan hehehe...Maka kita bisa menyeberang ke depan Kedai Kita Restaurant untuk berbelanja di Pia Apple Pie, saya sih baru nyoba biskuit blueberrynya dan langsung jatuh cintaa hahaha, setelah itu kita bisa pergi ke Makaroni Panggang dan Lasagna Gulung yang hanya beda blok. Nah, setelah berbelanja maka tiba saatnya bagi kita untuk kembali ke Jakarta...

selamat jalan, sampai jumpa di lain kesempatan hohoho...

NB : Kalo ada waktu dua hari, mungkin bisa ke Tajur untuk berbelanja tas, sekalian melewati Roti Unyil Venus (Recomended keju susu dan jagung manis), lalu bisa juga ke The Jungle, wahana water park yang ada di dalam komplek perumahan Bogor Nirwana Residence

NB2 : nanti kalo sudah terlaksana, saya akan membikin laporan perjalanannya hehehe

Selasa, 17 April 2012

Romantis di Paris

Udah lama gak nulis di blog, banyak ide tapi enggan menuangkannya dalam bentuk tulisan (halah, bilang aja males). Setelah berulangkali ditagih, dan karena kali ini laporannya (agak) istimewa, maka ditulislah laporan perjalanan ini.
Belum ada 2 minggu dari perjalanan ke Paris kali ini? What?! Paris....yup, benua biru yang selama ini cuma jadi bayangan doang, akhirnya saya berkesempatan untuk pergi kesana. Kali ini dengan perjalanan ala (semi) backpacker, saya akan mengunjungi Parisss....whooooaaaa....

Dari Jakarta, saya naik Turkish Airlines ke Bandara Internasional Charles De Gaulle di Paris, Perancis. Perjalanan kali ini memakan waktu lebih dari 15 jam (termasuk transit di Singapore dan Istanbul, Turki). Di Istanbul sih transitnya sebentar, tetapi kalo ingin menikmati kota istanbul, bisa kok kalo kita transitnya lebih dari 6 jam, lalu ambil paket transit yang hanya keliling kota Istanbul, saya belum pernah mencoba fasilitas ini, tetapi katanya pendaftaran harus dilakukan ketika kita memesan tiket pesawat.

Turkish Airlines adalah penerbangan fullboard, seperti biasa deh kalo penerbangan fullboard begini saya bawa bekal banyak dari Jakarta. Karena kali ini rombongan ada 5 orang dan cewek semua, maka kita membagi tugas, ada yang membawa beras, rice cooker, teko listrik, mie instan yang tinggal seduh, lauk kering dan air mineral kemasan. Saking banyaknya air mineral kemasan yang saya bawa, total beratnya mencapai 6kg sendiri, pundak kayak keiris waktu narik-narik koper. Ada beberapa hal yang saya suka dari Turkish Airlines ini, pertama adalah makanannya yang enak dan berbasis moslem meal (walaupun belum tentu halal); kedua, inflight entertainmentnya keren boo...bisa buat ngecharge handphone atau peralatan elektronik lain via usb-portnya, trus kalo mau maen game tinggal dibalik remotenya dan jadilah kayak maen PS, ditambah lagi ada keyboard QWERTYnya juga; ketiga, toilet di Istanbul Ataturk Airport itu ada semprotan buat (maaf) ceboknya!! Gak kayak tipe toilet kering gitu. Nah, selain itu di Istanbul Ataturk Airport ini juga transitnya enak, bandaranya gak terlalu luas, jadi transitnya juga gak bikin pusing dan ga bikin capek tentunya. Ada yang lucu waktu ada peragaan keselamatan penerbangan, berbeda dengan video peragaan keselamatan yang standar, video peragaan keselamatan ala Turkish Airlines ini diselingi parodi lucu oleh para pemain Manchester United, walhasil, jadi gak bosen nontonnya.


Keterangan gambar dari kiri atas searah jarum jam:
1. Nasi + burger sapi, salmon asap dan cheese cake
2. Pasta (pastanya uenakkk), salmon asap (lagi) dan blueberry mouse
3. Omelette, keju dan strawberry mouse..nomnomnom
4. Inflight entertainment (gambar diambil dari http://www.turkishairlines.com/ )

Rencananya waktu sampai di Paris kita mau pakai taksi buat ke hotel, tapi disaranin oleh bagian informasinya buat naik bis langsung aja, semacam DAMRI gitu lah, naik Roissy Bus ini tarifnya sebesar 10 euro per orang dengan keberangkatan kurang lebih setiap 20 menit sekali, waktu kedatangan bis ini dan juga kereta metro itu bener-bener tepat lho, jadi kalo di papan petunjuk ada tulisan 1 menit lagi datang, beneran satu menit, dan untuk kedatangan selanjutnya ada juga tulisannya. Bener-bener memudahkan kita deh, jadi kita juga bisa mempersiapkan waktu dengan baik kan, misalnya kalo kita mau bengong-bengong dulu atau ke toilet dulu. Oiya, tarif bisnya jangan dikurs ke rupiah ya, bisa mimisan ntar wakakak.

Kita nginep di hotel De La Fleche D’or, di Rue D’Amsterdam, kayaknya rue itu bahasa prancisnya jalan ya? Yasudahlah kita anggap aja begitu. Nah, turun dari Roissy Bus di deket gedung Place De L’Opera terus jalan deh, menurut informasi petugas di bandara jarak dari Gedung Opera ke Hotel ini cuma 10 menit saja. Tapi, tolongggg jangan percaya prakiran waktu jalan kaki ala orang eropa/singapore dengan kita, karena kalo kita yang jalan jatuhnya jadi lebih dari 15 menit wkwkwk... Ada yang menarik waktu kita lagi bingung menentukan arah, pas kita lagi mencocokkan peta dengan hotel ada ibu-ibu yang nanya tujuan kita kemana dan dia bersedia mengantar, ternyata dia adalah salah satu muslim minoritas di Prancis, dan dia tergerak untuk membantu kita karena kita saudara semuslim dengan dia (3 dari 5 orang dari kita memakai jilbab), setelah nyampe hotel kita langsung istirahat deh. Oiya, hotel di eropa itu jangan disamakan dengan hotel-hotel di Indonesia ya, meskipun harganya mahal, hotelnya kecilll bangettt, tapi hotel yang kita pake ini walopun kecil tempatnya bersih, nyaman dan termasuk murah di daerah situ. Recomended lah buat menginap.

Selama disana kita mengunjungi beberapa tempat penting, salah satu tempat penting yang kita datangi adalah KBRI hehehe, KBRI Paris terletak di Rue Cortambert, kita turun di stasiun Trocadero, exit stasiun nyampe deh di Cimetiere de Passy, trus jalan ke KBRI. KBRI sendiri letaknya di pojokan antara Rue Cotambert dengan De La Tour. Tapi kata ibu kantin di KBRI, lebih deket kalo turun di stasiun Passy. Di KBRI kita makan di kantinnya lho, menunya beragam mulai dari pecel, nasi uduk, sampe gudeg. Siomay juga ada, harganya berkisar antara 7 euro untuk satu porsi. Soal rasa mah jangan ditanya yah, kayaknya lebih enak yang dijual di pinggir jalan di Indonesia, rasanya beda, tapi buat orang kita, terutama muslim yang bosen makan kebab (salah satu makanan yang dijamin halal di negara barat) menu di kantin KBRI ini patut dicoba lah.


Keterangan gambar dari pojok kiri atas:
1. Arc De Triomph Etoile
2. Suasana di sekitar Galeries LaFayette
3. Musee de Louvre
4. Stasiun Gare St-Lazare

Gak berasa kita udah jalan selama 12 jam lho, dari KBRI itu kita pergi ke Palais de Chaillot, foto-foto disana (banyak patung n*k*d), dari sana pula kita foto-foto mengarah ke Menara Eiffel, trus kita melanjutkan perjalanannya ke Grand Palais. Dari Grand Palais kita JALAN KAKI ke Arc De Triomph Etoile ngelewatin Avenue Des Champs yang terkenal dengan jalan yang dipenuhi butik-butik dan toko-toko bermerk, jauh banget, pegel2 dah, tapi karena banyak toko di sepanjang jalan, jadi kita asik-asik aja deh. Sumpah sebetulnya saya udah gak kuat jalan, tapi kita masih melanjutkan perjalanan ke Musee de Louvre (tempat lukisan monalisa). Terus belanja deh di sepanjang jalan Musee de Louvre itu, pulangnya udah pingin banget naik taksi, tapi nyegat taksi di Paris harus di tempat khusus yang ada tulisan “TAXI”nya, tapi malah lebih jauh, jadi kita lewat stasiun Tuileries pulang deh ke Gare St-Lazare. Sampe hotel udah ngap2an. Pada hari ini untuk menghemat pengeluaran, kami membeli tiket kereta untuk satu hari seharga 10 euro yang bebas dipakai keluar masuk stasiun sepuasnya. Pengalaman menarik lainnya adalah ketika salah seorang teman ada yang kebelet untuk ke toilet, ternyata toilet di mall itu jarang sekali, sekalinya ada, dia termasuk tenant yang menjual segala peralatan toilet dan kita harus membayar sebesar 2 euro, emang sih toiletnya bersih dan setiap selesai dipakai dibersihkan oleh petugasnya.... tapi .... masa iya harga ke toilet sama harga kutek sama..hadeuh... http://www.pointwc.com/ . Hal aneh lainnya adalah adanya stasiun bernama Pasteur, mungkin karena itu Bandung disebut Paris van Java kali yak...

Nah, selain explore the city, saya juga berkesempatan mengunjungi Disneyland Paris yang akan saya ceritakan pada post selanjutnya. Overall, menurut saya Paris adalah kota yang nyaman, walaupun tidak sebersih yang saya duga karena masih ada aja sampah yang bertebaran. Oiya, karena kali ini adalah edisi spesial, maka saya akan menampilkan foto yang ada sayanya...yippieee...

Jumat, 30 Maret 2012

Nostalgila 90an

Masih inget taun 90'an??
Jaman SD-SMP kita dulu yg pernah Trend?

*Artis cilik Bondan Prakoso (Lumba")
Eno Lerian (Nyamuk nakal)
Melisa (Semut" kecil)
Meysi
Trio Kwek2
Agnes Monica (y)

*Baca komik Doraemon, Dragon Ball, Kungfu Boy atau StoryBook Ghoosebumps dikelas sampe disita guru :D

*Rebutan main Mesin Dingdong. Klo yg tajir beli Nintendo, Sega, ato Gameboy buat main game Mario Bross sama Sonic.

*Ngabisin koinan di Telpon umum atw Wartel, PDKT sama kenalan.

*Pake jam G-shock (y)

*Main Monopoli, Ular Tangga atw Kartu Hologram, Kuartet yg kalah d coret pake bedak :D

*Maen TAMIYA sampe lupa waktu, akirnya Ortu dateng cariin ke trek tempat maen tamiya

*Makan ANAK MAS n coklat coki2 yg msi eksis mpe skrang

*Beli coklat Ayam Jago sama Wafer coklat merk SUPERMAN n Makan Jagoan Neon biar lidah nya berubah warna warni =D:p

*Setelah era sablon sama bordiran ALIEN atw Shuvit berlalu gantian pake baju ala POINT BREAK (Stussy,Mossimo, Billabong, Rip Curl,Volcom dll)

*Bangga make tas slempang bermerk KutaLines atw Dagadu (y)

*Nonton KOTARO MINAMI jd Ksatria Baja Hitam dan SaintSeiya Sama Power Ranger

*Beli sepatu skolah yg diblakangnya ad lampu nyala (PRO ATT) :p

*Ngumpulin TAZOS dari Chiki, Chitato yg banyak punya koleksi bangga <=-P

*Melihara binatang yg hrus d ksih mkan tiap hari n ga hrs beli kandang,Yuup..,TAMAGOTCHI =))

*Ngumpulin krtas file lucu2 n tuker2an sm tmn:$

*Gosip klo dlu ad Pulpen narkoba yg wangi bngett:/

*Make NECKERMAN anti SLIP or CARVIL dan diplesetin jadi “nyekerman”

*Pake topi pink biru, tulisan'a TErsyanG

*Ngerasa kurang gaul klo belum ngisi Diary punya temen "My Biodata" X_X

Naaah udaa Senyum² sendirikan?? :$

Jdi inget masa dulu yah,masa paling Indah dibanding sekarang era 2000 an,,

Kasian yaa adik2 qta skrang,msa kanak2nya trenggut n pada ALAY ,kecil2 ud pake BB, iphone, Android, pakai lipstik, sok gaul bawa mobil bokap, minum" biar dibilang macho dll..

Just shre, buat seru2an aja, nostalgila...
---

Yang diatas itu forward bbm dari temen, tapi emang bener sih, jaman-jaman itu hot2nya kita bergerak dan maen di luar, gak kayak anak-anak jaman sekarang yang lebih suka main dari mall ke mall.

Baca itu jadi inget jaman2 makan anak mas (kalo sekarang boomingnya wanita emas hahahah), trus lidi dikasih bubuk cabe, es kue potong, krupuk merah pake saos, coklat ayam jago, wafer supermen, permen yosan, gulali...kok ini makanan semua hehehe...trus koleksi kertas file warna-warni n stiker, pin up pemain boolaa n artis, koleksi biodata n opini temen2 juga, maen bentengan, galasin, petak umpet, petak jongkok dll, seneng banget bisa puas ngerasain SD, jadi pingin bolos sehari trus maen ke SD lagi deh :D

Kira2 20 tahun lagi booming apa lagi ya di anak-anak SD???