Udah lama gak nulis di blog, banyak ide tapi enggan menuangkannya dalam bentuk tulisan (halah, bilang aja males). Setelah berulangkali ditagih, dan karena kali ini laporannya (agak) istimewa, maka ditulislah laporan perjalanan ini.
Belum ada 2 minggu dari perjalanan ke Paris kali ini? What?! Paris....yup, benua biru yang selama ini cuma jadi bayangan doang, akhirnya saya berkesempatan untuk pergi kesana. Kali ini dengan perjalanan ala (semi) backpacker, saya akan mengunjungi Parisss....whooooaaaa....
Dari Jakarta, saya naik Turkish Airlines ke Bandara Internasional Charles De Gaulle di Paris, Perancis. Perjalanan kali ini memakan waktu lebih dari 15 jam (termasuk transit di Singapore dan Istanbul, Turki). Di Istanbul sih transitnya sebentar, tetapi kalo ingin menikmati kota istanbul, bisa kok kalo kita transitnya lebih dari 6 jam, lalu ambil paket transit yang hanya keliling kota Istanbul, saya belum pernah mencoba fasilitas ini, tetapi katanya pendaftaran harus dilakukan ketika kita memesan tiket pesawat.
Turkish Airlines adalah penerbangan fullboard, seperti biasa deh kalo penerbangan fullboard begini saya bawa bekal banyak dari Jakarta. Karena kali ini rombongan ada 5 orang dan cewek semua, maka kita membagi tugas, ada yang membawa beras, rice cooker, teko listrik, mie instan yang tinggal seduh, lauk kering dan air mineral kemasan. Saking banyaknya air mineral kemasan yang saya bawa, total beratnya mencapai 6kg sendiri, pundak kayak keiris waktu narik-narik koper. Ada beberapa hal yang saya suka dari Turkish Airlines ini, pertama adalah makanannya yang enak dan berbasis moslem meal (walaupun belum tentu halal); kedua, inflight entertainmentnya keren boo...bisa buat ngecharge handphone atau peralatan elektronik lain via usb-portnya, trus kalo mau maen game tinggal dibalik remotenya dan jadilah kayak maen PS, ditambah lagi ada keyboard QWERTYnya juga; ketiga, toilet di Istanbul Ataturk Airport itu ada semprotan buat (maaf) ceboknya!! Gak kayak tipe toilet kering gitu. Nah, selain itu di Istanbul Ataturk Airport ini juga transitnya enak, bandaranya gak terlalu luas, jadi transitnya juga gak bikin pusing dan ga bikin capek tentunya. Ada yang lucu waktu ada peragaan keselamatan penerbangan, berbeda dengan video peragaan keselamatan yang standar, video peragaan keselamatan ala Turkish Airlines ini diselingi parodi lucu oleh para pemain Manchester United, walhasil, jadi gak bosen nontonnya.
Keterangan gambar dari kiri atas searah jarum jam:
1. Nasi + burger sapi, salmon asap dan cheese cake
2. Pasta (pastanya uenakkk), salmon asap (lagi) dan blueberry mouse
3. Omelette, keju dan strawberry mouse..nomnomnom
4. Inflight entertainment (gambar diambil dari http://www.turkishairlines.com/ )
Rencananya waktu sampai di Paris kita mau pakai taksi buat ke hotel, tapi disaranin oleh bagian informasinya buat naik bis langsung aja, semacam DAMRI gitu lah, naik Roissy Bus ini tarifnya sebesar 10 euro per orang dengan keberangkatan kurang lebih setiap 20 menit sekali, waktu kedatangan bis ini dan juga kereta metro itu bener-bener tepat lho, jadi kalo di papan petunjuk ada tulisan 1 menit lagi datang, beneran satu menit, dan untuk kedatangan selanjutnya ada juga tulisannya. Bener-bener memudahkan kita deh, jadi kita juga bisa mempersiapkan waktu dengan baik kan, misalnya kalo kita mau bengong-bengong dulu atau ke toilet dulu. Oiya, tarif bisnya jangan dikurs ke rupiah ya, bisa mimisan ntar wakakak.
Kita nginep di hotel De La Fleche D’or, di Rue D’Amsterdam, kayaknya rue itu bahasa prancisnya jalan ya? Yasudahlah kita anggap aja begitu. Nah, turun dari Roissy Bus di deket gedung Place De L’Opera terus jalan deh, menurut informasi petugas di bandara jarak dari Gedung Opera ke Hotel ini cuma 10 menit saja. Tapi, tolongggg jangan percaya prakiran waktu jalan kaki ala orang eropa/singapore dengan kita, karena kalo kita yang jalan jatuhnya jadi lebih dari 15 menit wkwkwk... Ada yang menarik waktu kita lagi bingung menentukan arah, pas kita lagi mencocokkan peta dengan hotel ada ibu-ibu yang nanya tujuan kita kemana dan dia bersedia mengantar, ternyata dia adalah salah satu muslim minoritas di Prancis, dan dia tergerak untuk membantu kita karena kita saudara semuslim dengan dia (3 dari 5 orang dari kita memakai jilbab), setelah nyampe hotel kita langsung istirahat deh. Oiya, hotel di eropa itu jangan disamakan dengan hotel-hotel di Indonesia ya, meskipun harganya mahal, hotelnya kecilll bangettt, tapi hotel yang kita pake ini walopun kecil tempatnya bersih, nyaman dan termasuk murah di daerah situ. Recomended lah buat menginap.
Selama disana kita mengunjungi beberapa tempat penting, salah satu tempat penting yang kita datangi adalah KBRI hehehe, KBRI Paris terletak di Rue Cortambert, kita turun di stasiun Trocadero, exit stasiun nyampe deh di Cimetiere de Passy, trus jalan ke KBRI. KBRI sendiri letaknya di pojokan antara Rue Cotambert dengan De La Tour. Tapi kata ibu kantin di KBRI, lebih deket kalo turun di stasiun Passy. Di KBRI kita makan di kantinnya lho, menunya beragam mulai dari pecel, nasi uduk, sampe gudeg. Siomay juga ada, harganya berkisar antara 7 euro untuk satu porsi. Soal rasa mah jangan ditanya yah, kayaknya lebih enak yang dijual di pinggir jalan di Indonesia, rasanya beda, tapi buat orang kita, terutama muslim yang bosen makan kebab (salah satu makanan yang dijamin halal di negara barat) menu di kantin KBRI ini patut dicoba lah.
Keterangan gambar dari pojok kiri atas:
1. Arc De Triomph Etoile
2. Suasana di sekitar Galeries LaFayette
3. Musee de Louvre
4. Stasiun Gare St-Lazare
Gak berasa kita udah jalan selama 12 jam lho, dari KBRI itu kita pergi ke Palais de Chaillot, foto-foto disana (banyak patung n*k*d), dari sana pula kita foto-foto mengarah ke Menara Eiffel, trus kita melanjutkan perjalanannya ke Grand Palais. Dari Grand Palais kita JALAN KAKI ke Arc De Triomph Etoile ngelewatin Avenue Des Champs yang terkenal dengan jalan yang dipenuhi butik-butik dan toko-toko bermerk, jauh banget, pegel2 dah, tapi karena banyak toko di sepanjang jalan, jadi kita asik-asik aja deh. Sumpah sebetulnya saya udah gak kuat jalan, tapi kita masih melanjutkan perjalanan ke Musee de Louvre (tempat lukisan monalisa). Terus belanja deh di sepanjang jalan Musee de Louvre itu, pulangnya udah pingin banget naik taksi, tapi nyegat taksi di Paris harus di tempat khusus yang ada tulisan “TAXI”nya, tapi malah lebih jauh, jadi kita lewat stasiun Tuileries pulang deh ke Gare St-Lazare. Sampe hotel udah ngap2an. Pada hari ini untuk menghemat pengeluaran, kami membeli tiket kereta untuk satu hari seharga 10 euro yang bebas dipakai keluar masuk stasiun sepuasnya. Pengalaman menarik lainnya adalah ketika salah seorang teman ada yang kebelet untuk ke toilet, ternyata toilet di mall itu jarang sekali, sekalinya ada, dia termasuk tenant yang menjual segala peralatan toilet dan kita harus membayar sebesar 2 euro, emang sih toiletnya bersih dan setiap selesai dipakai dibersihkan oleh petugasnya.... tapi .... masa iya harga ke toilet sama harga kutek sama..hadeuh... http://www.pointwc.com/ . Hal aneh lainnya adalah adanya stasiun bernama Pasteur, mungkin karena itu Bandung disebut Paris van Java kali yak...
Nah, selain explore the city, saya juga berkesempatan mengunjungi Disneyland Paris yang akan saya ceritakan pada post selanjutnya. Overall, menurut saya Paris adalah kota yang nyaman, walaupun tidak sebersih yang saya duga karena masih ada aja sampah yang bertebaran. Oiya, karena kali ini adalah edisi spesial, maka saya akan menampilkan foto yang ada sayanya...yippieee...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aaaah serunyaa.
BalasHapusMakanan di kantinnya itu pelipur lara banget buat anak rantau yang kangen masakan Indonesia ya Mbak. Seru banget bertualang sama teman-teman ke Paris.
Dulu biar hemat saya nginepnya di AirBnB rada jauh dari pusat kota haha. Jadi belum ngerasain hotel di Paris.
ya ampun mbak lawas bgt postingannya XD tapi seru banget yaaaa jalan2 gini. semoga ada rezekinya boyong bapake dan anak2 ke tanah bang napoleon walau backpackeran (soalnya enaknay di yurop mah segala transport udh jelas ya jd kemana2 bs sendiri juga...)
BalasHapusMbak Sulfi asyiknyaaa keliling Paris :D Ini satu rombongan cewek-cewek semua karena memang satu geng ya Mbak? Cita-citaku juga nih belum kesampaian, bisa tour Eropa sama anak-anak hahaha. Mudah-mudahan nanti ada rezekinya juga. Masalah bahasa gimana Mbak di sana? Kalau misalkan perlu tanya-tanya jalan atau arah.. Duh, serunya seluk beluk traveling ya..
BalasHapus